ADSENSE Link Ads 200 x 90
ADSENSE 336 x 280
Rektor Universitas Sriwijaya (Unsri), Sumatera Selatan,
Anies Saggaff mengatakan bahwa tidak ada tindak perpeloncoan terkait tewasnya dua mahasiswa Unsri ketika menjalani
pendidikan dan pelatihan dasar (diksar) organisasi. Meskipun begitu, ia mempersilakan kepolisian untuk melakukan investigasi.
"Tidak ada perpeloncoan, karena itu murni kegiatan pelatihan dasar leadership (pelatihan kepemimpinan dasar). Tapi kalau dari kepolisian menyatakan ada tindakan pidana, panitia harus bertanggung jawab sesuai hukum," kata Anies kepada wartawan.
Rektor Universitas Sriwijaya (Unsri), Sumatera Selatan, Anies Saggaff saat di rumah duka |
Tanggapan Rektor Universitas Sriwijaya sontak membuat netizen meradang.
“Tabokin aja neh rektor sampah!!!” hujat akun Argon789.
Tak ketinggalan juga akun Skey Light “dipinjara aja sigoblok itu, ga
tanggungjawab. ospek dilarang skrn jadi Diksar” tulisnya.
Ada juga yang membandingkan antara pendidikan Indonesia dengan luar negeri
terkait kasus ini. “gak heran ya orang luar negeri lebih pintar jauh dari
Indonesia, yg di didik sama mereka otak nya untuk memimpin, kalo di indonesia
dididik gak jelas, biar buntutnya jadi preman doang bagus di fisik, ngakak”
tulis akun Tnecniv.
Anies mengatakan hal tersebut ketika tengah melayat ke
rumah duka M Taufik Hidayah yang berada di Jalan Supersemar lorong Kalpataru I Palembang,
Sumsel.
sahabat M Taufik dan Puluhan mahasiswa lain terlihat
memenuhi rumah duka.
Korban merupakan mahasiswa Unsri Jurusan Pendidikan
Luar Sekolah (PLS) angkatan 2016.
Anies menjelaskan bahwa ketika kejadian itu,
seluruh mahasiswa masih mengikuti kegiatan pesantren kilat sebelum peristiwa itu terjadi.
Pihak universitas merasa sangat berduka atas meninggalnya 2 mahasiswanya yang tenggelam
karena tidak bisa berenang. Keduanya tenggelam ke danau akhibat terperosok ke
danau perkemahan kampus Inderalaya, Kabupaten Ogan Ilir, Sumsel itu.
Suasana lokasi kejadian, danau perkemahan kampus Inderalaya, Kabupaten Ogan Ilir, Sumsel |
M Taufik Hidayat dan Kigjet merupakan mahasiswa
penerima beasiswa bidikmisi yang diberikan oleh pemerintah pusat.
"Kedua mahasiswa ini merupakan
mahasiswa berprestasi dan penerima beasiswa Bidikmisi. Jadi mereka melatih diri
sendiri sesuai keinginan untuk mendalami jiwa kepemimpinan," tambahnya.
Selanjutnya, Anies
berharap kegiatan seperti ini dilakukan dengan pengawasan pihak universitas dan
dengan pendampingan
khusus sehingga kegiatan-kegiatan perpeloncoan tidak akan terjadi di kampus.
Sementara itu, panitia diksar tersebut akan diberikan sanksi
tegas jika terbukti melanggar hukum.
"Kami menunggu hasil penyidikan kepolisian,
kalau ada unsur kesengajaan akan ada sanksi. Termasuk dikeluarkan dari
kampus," ujarnya.
Menurut sahabat keduanya, Atika Indah, korban
merupakan mahasiswa yang baik dan aktif dalam berorganisasi. sebab meskipun
baru memasuki semester II, korban sudah mengikuti diksar yang diadakan oleh
Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP).
"Saya sangat mengenal kedua korban, karena
selain baik mereka juga sangat aktif berorganisasi dan kegiatan-kegiatan
kampus," tutur Atika.
Sumber:
https://news.detik.com/berita/
0 Response to "HEBOH Pernyataan Rektor Unsri Terkait Tewasnya Mahasiswa Saat Diksar, Netizen: “Tabokin aja neh rektor sampah!!!”"
Posting Komentar