ADSENSE Link Ads 200 x 90
ADSENSE 336 x 280
Suasana diruang kerja Zulkifli Hasan ketika menerima Zakir Naik di Lantai 9, Gedung Nusantara III, Jakarta, Jumat (31/3/2017). |
Ketua MPR Zulkifli Hasan menerima ulama fenomenal asal India Dr. Zakir Naik di ruang kerjanya, Lantai 9, Gedung III, Jakarta, Jum'at (31/3/2017).
Zulkifli mengaku telah mengikuti ceramah Zakir
Naik melalui Youtube.
"Anda sangat populer di Indonesia. Putri saya
selalu mengikuti video anda di Youtube," tutur Zulkifli.
Zakir kagum dengan Indonesia yang mayoritas
penduduknya adalah muslim.
kemudian ia mengatakan Islam merupakan agama
yang toleran.
"Islam bermakna damai, pasrah terhadap
Allah SWT. Islam adalah agama pemersatu seluruh umat manusia dan bertujuan
untuk kedamaian," jelas Zakir.
Namun, Islam secara tegas dan jelas tidak
toleran terhadap hal tertentu seperti korupsi, prostitusi, dan alkohol.
Lebih lanjut lagi terkait terorisme, Zakir
kembali mengatakan bahwa Islam merupakan agama yang penuh kedamaian.
"Meskipun orang-orang ingin agar kedamaian
senantiasa terjaga, namun terdapat sejumlah orang yang tidak ingin. Sebab
mereka akan memanfaatkan keadaan di manan tidak ada kedamaian," pungkas
Zakir.
Zakir memberikan contoh bahwa ada perusahaan
yang berpendapatan paling besar dari hasil penjualan senjata.
Jika terjadi kedamaian, maka tidak akan ada
pihak yang membeli senjata.
"Hari ini, media menyebarkan perihal
keliru tentang islam. Salah satu kekeliruan terbesar adalah kata
"jihad"," jelas Zakir Naik.
terlebih lagi, tidak hanya nonmuslim yang
keliru memaknai kata "Jihad", bahkan muslim sendiri pun juga keliru
memaknainya.
"Hingga saat ini sebagian besar muslim
menganggap bahwa perang apakah untuk untuk kepentingan pribadi, kekayaan, dan
untuk perebutan lahan. Jihad bukanlah bermakna perang untuk alasan apapun,
entah itu untuk kepentingan pribadi maupun untuk kekayaan atau tanah. Jihad
berarti berjuang," jelas Zakir Naik.
Sumber:
http://www.tribunnews.com/nasional/
0 Response to " Sedang Di Jakarta Ketika Aksi 313. Zakir Naik: "bahkan muslim sendiri pun keliru Memaknai "Jihad""
Posting Komentar