ADSENSE Link Ads 200 x 90
ADSENSE 336 x 280
Matahari bersinar terik ketika berlangsung fenomena Equinox terlihat dari langit Kota Denpasar, Bali, Senin (21 |
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) akhirnya menanggapi berkembangnya isu tentang fenomena "Equinox" yang akan terjadi di wilayah Indonesia. Hary Tirto Djatmiko selaku Kepala Sub-Bidang Informasi Meteorologi, menanggapi kabar yang berkembang itu bahwa saat Equinox terjadi, suhu udara di Indonesia dapat mencapai 40 derajat Celcius.
Ia menjelaskan, Equinox adalah salah satu fenomena alami yang mana Matahari melintasi garis khatulistiwa dan secara berkala berlangsung 2 kali dalam setahun, yakni pada tanggal 21 Maret nanti dan pada tanggal 23 September mendatang.
Ketika fenomena ini berlangsung, di luar bagian bumi hampir relatif sama, termasuk daerah yang berlokasi di lingkup subtropis bagian utara dan selatan.
"Berlangsungnya fenomena itu tidak serta-merta mengakhibatkan suhu udara meningkat secara signifikan, sebagaimana yang sudah kita ketahui, kisaran suhu maksimal di Indonesia hanya mencapai 32-36 derajat Celcius," pungkas Hary lewat keterangan tertulisnya, Rabu (15/3).
Equinox bukan suatu fenomena seperti "HeatWave" yang terjadi di Timur Tengah dan Afrika yang mampu menyebabkan meningkatnya suhu udara secara drastis dan berlangsung lama. Menyikapi isu ini, BMKG menghimbau kepada masyarakat agar tidak perlu risau akan dampak dari Equinox sebagaimana yang disebutkan dalam isu yang beredar.
"Umumnya, kondisi cuaca di Indonesia cenderung masih lembab," jelasnya.
Dan sebagian wilayah Indonesia saat ini sedang memasuki masa transisi (pancaroba). Oleh karena itu, ada baiknya masyarakat tetap berjaga-jaga menghadapi kondisi cuaca yang cukup panas dengan lebih meningkatkan daya tahan tubuh dan tetap menjaga kesehatan serta lingkungan.
Sumber:
http://www.republika.co.id/
0 Response to "Fenomena "Equinox" yang Akan Terjadi di Indonesia ? Ini Tanggapan BMKG ...."
Posting Komentar